Pesan Kesan Triple C
31
Agustus, sepulang kuliah aku mampir di SEKBER Triple C bersama temanku Ika
Fitriani, deg-deg keringat dingin membasahi telapak tanganku, ku buka pintu
kaca yang indah berlambangkan segitiga kuning, sssrrreeeetttt, sambil tersenyum
“Assalamu’alaikum”, “Waalaikum salam, masuk dik ada perlu apa?”, “saya mau
mendaftar UKM Triple C kak, apakah masih dibuka pendaftarannya?”, “eemmmm
bagaimana ya dik?” kata mas yang melayaniku, untuk menghilangkan rasa cemasku
ku gulungkan kerudung dijari telunjuk dengan wajah menunduk dalam hatiku
berkata semoga pendaftaran Triple C masih dibuka, Ya Allah jika engkau
berkehendak berilah jalan yang terbaik amin.
“Mbak nya telat kalau mau mendaftar UKM,
kenapa tidak dari kemarin?”, “ma’af kak,
saya baru balik dari Jombang jadi tertinggal informasi pendaftaran UKM Triple C”,
aku pun terdiam dan berharap.
Terdengar
suara membuka pintu dari kaca ssrrrreeeettttt....masuklah seorang gadis dengan
ramahnya, dia gadis berkrudung merah. “ada apa mas?, kok ribut-ribut di siang
bolong”, “ini loh, adik ini mau mendaftar UKM Triple C, masih dibuka apa nggak
pendaftrannya?”, “ooo iya masih dik”, si mbak menyiapkan kuintansi dan bolpoin,
Ya Allah untung harapanku tidak melayang, bagaikan layang-layang segera kuulur
dan ku gengam, terimakasih Ya Allah.
“Namanya
siapa?” kata si mbak
“Dari
prodi apa?” “Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia”
“Semester?”.
Waduh si mbak tanya semester berapa, dijawab jujur nggak ya?, saya bukan anak
maba (mahasiswa baru), tapi saya maba (mahasiswa basi), hehehe jujur aja deh
menyesuaikan hadits Rasulullah aja dan para sahabatnya “bahwa menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap muslim, tanpa batasan usia, loh ya, ya wes tak jawab jujur aja,
bohong kan dosa.
“ Saya semester tiga”.
“Bisa
minta nomor hp?, biar kami mudah memberikan nformasi lewat sms”
“0857-0856-****”
“Makasih,
untuk pendaftarannya 10rb”
“Sama-sama
kak, o iya ini kak uangnya”
“Sering-sering
buka web Triple C iya biar tidak kalah informasi”
“iya
kak terimakasih, Assalamu’alaikum”
“Waalaikum
salam”
Setiap
hari ketika aku berangkat kuliah, aku
selalu berdo’a semoga aku diterima UKM Triple C, ku lihat bendera Triple C
tergantung dipohon yang kokoh, seolah-olah memberi simbol kedamaian dan
silaturahmi yang kuat.
01
September malam....malam yang dingin mencengkram bulu ditanganku,
menampar-nampar jendela baja, hanya suara cengkeramah angin, bersama Triple C
ku menanti sebuah harapan yang indah tentang sebuah ambisi.
Ku
rebahkan badan drrrretttt ....drrreeettt ... bunyi handphone ku bergetar, ku
buka sms dengan kelelahan hidup yang amat berarti sms dari Triple C seusai ku
mendaftar kemarin, ini adalah bukti dan awal ku melangkah.
“Salam Creative !
Pengumuman
bagi peserta Pra CBT untuk hadir
seleksi UKM Triple C, pada hari Minggu tanggal 4-September-2016 jam 07:00 WIB
di RKB-F”.
Hari-hari
pun berlalu, 04-September-2016 senja subuh bersayup-sayup diufuk timur,
indahnya matahari memecah bela dilangit Samudra, bulat, sedikit berawan,
memecah belah di tengah rimbunan daun basah, burung-burung berbaris diatasnya,
air embun yang sangat sejuk memeluk tubuhku membuatku menarik nafas dan
terbangun dari alam bawah sadarku
Subhanallah indahnya kuasamu Ya Rabb, segera ku bersihkan tempat tidur ,
menuju kamar mandi ku basuh seluruh tubuhku dengan kesucian dan keindahan.
Adzan
shubuh telah datang pukul 04:30 WIB sa’atnya kembali ku hadapkan diri kepadamu
Ya Allah sebagai manusia yang masih penuh kemunafikan, shalat jama’ah dan ngaji
bersama itulah aktivitas kami sebagai warga asrama, ba’da sholat dan ngaji
bersama aku usahakan belajar agar tes wawancara dan tulis UKM Triple C ku
lolos, sampai jam pun berputar hingga pukul 07:00 WIB.
Alhamdulilah
sudah jam 07:00 WIB waktunya di RKB-F tes tulis dan wawancara. Pertama-tama tak
lupa juga aku mengabari bapak lewat kakakku “Assalamu’alaikum, mbak Iva berangkat
seleksi UKM Triple C dulu iya do’akan diterima amin”. Acara yang ke dua
bersalaman dengan teman kamar Bunda, mbak Pithol, mbak Eka, mbak Tias, Nutrisari
(Nuria sari), “sebelumnya Iva minta ma’af kalau ada salah, Iva mau berangkat
UKM Triple C do’akan lolos iya amin”, “iya Iva semangat kanak, sukses ya!”,
“iya makasih kanak, Assalamu’alaikum”, “Waalaikum salam, hati-hati Iva”.
Perasaanku tergesa-gesa, takut teringgal, acara selanjutnya kuturuni tangga,
diatas jejak langkah perutku keroncongan krucuk...krucuk haduh laper, jangan
menendang nedang gitu dong.
Di
tengah perjalanan, ditikungan RKB-F aku bertemu dengan anak-anak maba
(mahasiswa baru), hehehhe... iya iya percaya yang sekarang jadi mala (mahasiswa
lama), sok banget “adik” sapaku, “iya mbak” , samperin si adik dan bertanya “adik
mau tes UKM Triple C ya?,”iya mbak kok tahu, kalau mbak juga mau ikut Triple C
ya?”,”iya dek, mbak bareng iya mbak sendirian, ahahha modus banget Iva.
RKB-F
oh RKB-F, RKB-F sudah mulai banyak teman-teman dan kakak senior yang sudah
menempati halaman, suara kakak senior yang lantang memberikan aba-aba
“adek-adek silahkan baris yang rapi hari ini acara kita adalah Pra CBT dan nanti ada pembagian kelas.
Sungguh-sungguh
lapar perutku “pembukaanya lama nggak sih?, aku kalau berdiri terus capek,
belum sarapan, takut pingsan, kalau sudah pingsan musti pusing, sudah pusing
musti muntah, iya ma’af alay tapi faktanya sih gitu”, teman sebelahku tertawa
ngakak.
Ya
Allah keringat bercucuran diubun-ubun dan dipunggungku, matahari begitu
menyembul, menyelisik kedalam selah-selah baju, “bagaimana ini aku lemas Ya
Allah, gagal fokus, Iva..Iva kamu harus kuat dan kamu pasti bisa kanak, kamu
juga harus kuat ini pembukaan, mana ambisimu bangunkanlah!!” sedikit-sedikit ku
pejamkan mata dan menahan lemasnya tubuh, dan akhirnya masalah itu mampu ku
atasi.
Pembagian
kelas RKB-F 303 sebelum aku memasuki pintu “ Bismillah Ya Allah mugi lancar” ku
letakkan kedua tanganku didadaku, ku bertemu dengan teman dan keluarga baru, ku
ambil posisi duduk nomor dua dari depan, ricuh banget suara anak-anak sambil
menungguh kakak senior yang menjaga seleksi, ku terdiam sejenak dan ku terus
berdoa, dengan gerakan mulut yang begitu cepat kulantunkan do’a Al-fatihah.
Tiba-tiba
kakak senior datang memberikan pengarahan dan konsumsi, “Alhamdulillah UKM
Triple C peka dan nggak pelit bagi-bagi makanan tutornya asik-asik” tertawa
semua.
“Ayo
sebelum kita mulai tes tulis, kita ini kan saudara ya, harus kenal satu sama
lain, jadi kita harus kenalan masih ingat dengan pepatah tak kenal maka tak
sayang”.
“adik,
adik yang pakai kerudung hitam, baju toska”
“hheeh
siapa mbak?”, toleh ke kanan, kiri dan belakang.
“iya
kamu”, kata sang kakak menunjukku
mulai tegang, “kok saya kak?”
“adik,
mbak mau tanya kamu kenal tidak dengan mas yang pakai baju merah duduk
disebelah pojok sana, siapa coba namanya?”
“aduh
aku nggak hafal kak”
“Iya
harus tahu minimal tiga anak dalam satu kelas ini”
Kebetulan
aku nggak kenal dengan salah satu nama di kelas akhirnya aku disuruh ambil diri
di depan deh, untung nggak disuruh duet dengan mas yang sama-sama maju barengan
aku.
“Sekarang
kan sudah saling kenal mengenal, saatnya kita mulai tes tulis soalnya mudah
banget, jangan terburu-buru ya, santai dan jangan tegang”. Tes tulis pun
berlalu panitia meminta lembar jawaban dari setiap peserta, satu persatu
peserta CBT hingga yang terakhir aku.
Waduh
tinggal aku dan adik Luluk, tegang dreg...dreg...dreg hatiku ini kenapa Ya
Allah nggak bisa dikontrol, ini cuman seleksi UKM, bukan ketemu malaikat
Israil.
Aku
masuki ruangan RKB-F lantai 4, panitia memberi pengarahan “ adik nanti menuju
mbak yang cantik sana ya, yang nggak pakai jilbab, “oh iya, terimakasih kak”
Dengan
langkah kaki dan pikiran yang nggak karu-karuan bersama baling-baling bambu
Doraemon, ku duduk di depan mbak yang cantik itu, ku mengangguk dan tersenyum,
komunikasi kami sangat nyaman dan menyenangkan, hingga datang satu lagi kakak
berbadan besar yang juga mewancaraiku.
Ketika
tes wawancara ku tak bisa membendung air mata, saat aku diberi pertanyaan
“andaikan
ibumu sakit, kamu disuruh pulang ayahmu, kamu ada acara UKM kamu lebih pilih
yang mana?mementingkan UKM atau keluarga?”. Menanggis dan terdiam seribu kata,
ku lepas kaca mata yang ku gunakan, ku tutup wajahku dengan kerudung, suara
mengerangku terdengar nafasku tersendat-tersendat
“kamu
kenapa nanggis?, ada apa?” Aku bingkam wajahku dan menanggis semakin tak
terbendung, sang kakak bertanya dengan lembutnya “ma’af kak mental saya lemah,
apalagi ibu saya sudah wafat”,” wafatnya sudah lama apa barusan?”, “sudah dua
tahun yang lalu kak, ketika aku mau ujian nasional, dan sakitnya komplikasi
darah tinggi, stroke, diabetes, jantung, ginjal dan mungkin karena faktor usia”,”
inalillahi waina ilaihi raji’un kamu yang sabar iya, ibunya abang juga sudah
lama wafat, iya dido’akan jangan ditanggisi” kata kakak senior yang sedang
mewawancaraiku. “Kalau bapak kamu, masih ada kan dek”,” iya Alhamdulillah masih
kak”, “bapak kerja apa?”,”saya adalah orang biasa kak bukan golongan bangsa
proletar, bapakku hanya bekerja di
masjid”.
Waktu dan hari berlalu begitu cepat, akhirnya usahaku
tidak sia-sia dan aku diterima UKM Triple C, senangnya. Iya masa itulah yang
sangat berkesan, walaupun tes wawancara dibuat nanggis tapi kakak seniornya
ramah dan selalu mendampingi, semoga UKM Triple C tambah jaya, dan mencetak
generasi bangsa yang lebih kreatif inovatif dengan karya-karya yang
membanggakan dunia, dan kekeluargaannya tambah erat, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar