Assalamu'alaikum wr.wb

Kamis, 22 September 2016

Pembelajaran Aktif Bahasa Indonesia (Berbasis Masalah, Proyektor, Cooperatif)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING

A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. 
Suyatno (2009 : 58) bahwa: ”Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman telah mereka miliki sebelumnya (prior knowledge) untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru”. Sedangkan menurut Arends (dalam Trianto 2007 : 68) menyatakan bahwa: ”Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri”. 

iri   B. Ciri  Model Pembelajaran Berbasis Masalah
cir    Ciri utama model pembelajaran berdasarkan masalah ini dalam Trianto (2007 : 68) adalah:
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah.
Guru memunculkan pertanyaan yang nyata di lingkungan siswa serta dapat diselidiki oleh siswa berupa cerita, penyajian fenomena tertentu, atau mendemontrasikan suatu kejadian yang mengundang munculnya permasalahan atau pertanyaan.
2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu sosial) masalah yang dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa dapat meninjau dari berbagi mata pelajaran yang lain.
3. Penyelidikan autentik.
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah yang disajikan. Metode penyelidikan ini bergantung pada masalah yang sedang dipelajari.
4. Menghasilkan produk atau karya.
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat juga berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer
5. Kolaborasi.
Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerjasama untuk terlibat dan saling bertukar pendapat dalam melakukan penyelidikan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang disajikan.
Pada Model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima tahap utama yang dimulai dengan memperkenalkan siswa tehadap masalah yang diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima tahapan tersebut disajikan dalam bentuk tabel (dalam Nurhadi, 2004:111)
K  C. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
Kelebihan dan kekurangan pada penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.       Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
4. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
9. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. 
2.       Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek:
1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
3. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
4. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
5. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
6. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
Untuk mengatasi kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek di atas seorang pendidik harus dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah, membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek, meminimalis dan menyediakan peralatan yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar, memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran. 
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang muncul.
Setelah itu tugas guru adalah merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.

Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek atau tugas adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Pembelajaran berbasis proyek/tugas (project-based/task learningmembutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnyaPendekatan ini memperkenalkan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata (Buck Institue for Eduction, 2001).

B.      Karakteristik pembelajaran berbasis proyek / tugas

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa ( Gear, 1998). Sedangkan menurut Buck Institute For Education (1999)dalam Made (2000, 145) belajar berbasis proyek memiliki karakteristik yaitu  :

  1.   . .Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
  2.      Terdapat masalah yang pemecahannya  tidak ditentukan sebelumnya.
  3.      Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
  4.      Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
  5.      Siswa melakukan evaluasi secara kontinue.
  6.      Siswa secara teratur melihat kembali apa yang meraka kerjakan.
C.      Ciri – ciri dan Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek atau Tugas
Ada lima kriteria apakah suatu pembelajaran berproyek termasuk pembelajaran berbasis proyek, lima criteria itu yaitu :
1.       Keterpusatan ( centrality)
Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan pelengkap kurikulum, didalam pembelajaran proyek adalah strategi pembelajaran, pelajaran mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Oleh karena itu, kerja proyek bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran dikelas.
2.      Berfokus pada pertanyaan atau masalah
Proyek dalam PBL adalah berfokus pada pertanyaan atau masalah, yang mendorong pelajar menjalani (dalam kerja keras ).
3.       Investigasi konstruktif atau desain
Proyek melibatkan pelajaran dalam investigasi konstruktif dapat berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah.
4.      Bersifat otonomi pembelajaran
Lebih mengutamakan otonomi, pilihan waktu kerja dan tanggung jawab pelajaran terhadap proyek
5.       Bersifat realisme
Pembelajaran berebasis proyek melibatkan tantangan kehidupan nyata.
4.      Keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek atau tugas
Keuntungan dari Belajar Berbasis Proyek adalah sebagai berikut:
1.       Meningkatkan motivasi.
Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu banyak yang mengatakan bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas waktu, berusaha keras dalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan dalam kehadiran dan berkurangnya keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam proyek lebih fun daripada komponen kurikulum yang lain.
2.      Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Penelitian pada pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi siswa menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-tugas pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajaran khusus pada bagaimana menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
3.       Meningkatkan kolaborasi.
Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi ( Johnson & Johnson, 1989). Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-teori kognitif yang baru dan konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih di dalam lingkungan kolaboratif (Vygotsky, 1978; Davidov, 1995).
4.      Meningkatkan keterampilan mengelola sumber.
Bagian dari menjadi siswa yang independen adalah bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
5.       Increased resource – management skills
Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik menberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam pengorganisasian proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
 Kelemahan dari pembelajaran ini yaitu :
1. Kebanyakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah kedisiplinan, untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan menfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah .
2.   Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.
3.   Memerlukan biaya yang cukup banyak.
4.     Banyak peralatan yang harus disediakan.

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 


Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Berikut ini merupakan beberapa pengertian pembelajaran kooperatif (cooperative learning) menurut para ahli.
  1. Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”.
  2. Bern dan Erickson (2001:5) “Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar”.
  3. Johnson, et al. (1994); Hamid Hasan (1996) “Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil (2-5 orang) dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok”.
  4. Suprijono, Agus (2010:54) “Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.
  5. Slavin (Isjoni, 2011:15)  “In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”. Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar. Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah cara belajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”.
  6. Eggen and Kauchak (1996:279) “Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”.
  7. Sunal dan Hans (2000) “Cooperative learning merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran”.
  8. Stahl (1994) “Cooperative learning dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial”
  9. Kauchak dan Eggen dalam Azizah (1998) “Cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan” Djajadisastra (1982) “Metode belajar kelompok merupakan suatu metode mengajar dimana murid-murid disusun dalam kelompok-kelompok waktu menerima pelajaran atau mengerjakan soal-soal dan tugas-tugas”.
Tipe dan Konsep Dasar Model Pembelajaran Kooperatif Ada banyak tipe model pembelajaran Cooperative Learning antara lain Student-Teams-Achievment-Division (STAD), Team-assisted-individualization (TAI), Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC), Group Investigation, Coop Co-op, dan lain sebagainya. Lungdren (dalam Slavin, 2005: 278-280), menyatakan beberapa konsep dasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan oleh guru dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif di kelas adalah sebagai berikut: Siwa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama; Siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara anggota kelompok; Siswa diberikan satu evaluasi atau pengharaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok; Keterbukaan dalam interaksi pembelajaran ; Adanya tanggung jawab individu serta peilaku sosial yang positif.   Keuntungan Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Arkundato (2007:134-142), pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Adapun keuntungan dari model pembelajaran kooperatif, antara lain: Siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran; Meningkatkan prestasi akademik dan kehadiran di kelas; Memperbaiki perilaku dan kehadiran di kelas; Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi siswa; Memperbaiki interaksi antarsiwa di dalam dan di luar proses belajar mengajar.

Rabu, 21 September 2016

Triple C

Pesan Kesan Triple C

31 Agustus, sepulang kuliah aku mampir di SEKBER Triple C bersama temanku Ika Fitriani, deg-deg keringat dingin membasahi telapak tanganku, ku buka pintu kaca yang indah berlambangkan segitiga kuning, sssrrreeeetttt, sambil tersenyum “Assalamu’alaikum”, “Waalaikum salam, masuk dik ada perlu apa?”, “saya mau mendaftar UKM Triple C kak, apakah masih dibuka pendaftarannya?”, “eemmmm bagaimana ya dik?” kata mas yang melayaniku, untuk menghilangkan rasa cemasku ku gulungkan kerudung dijari telunjuk dengan wajah menunduk dalam hatiku berkata semoga pendaftaran Triple C masih dibuka, Ya Allah jika engkau berkehendak berilah jalan yang terbaik amin.
 “Mbak nya telat kalau mau mendaftar UKM, kenapa tidak dari kemarin?”, “ma’af  kak, saya baru balik dari Jombang jadi tertinggal informasi pendaftaran UKM Triple C”, aku pun terdiam dan berharap.
Terdengar suara membuka pintu dari kaca ssrrrreeeettttt....masuklah seorang gadis dengan ramahnya, dia gadis berkrudung merah. “ada apa mas?, kok ribut-ribut di siang bolong”, “ini loh, adik ini mau mendaftar UKM Triple C, masih dibuka apa nggak pendaftrannya?”, “ooo iya masih dik”, si mbak menyiapkan kuintansi dan bolpoin, Ya Allah untung harapanku tidak melayang, bagaikan layang-layang segera kuulur dan ku gengam, terimakasih Ya Allah.
“Namanya siapa?” kata si mbak
“Dari prodi apa?”“Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia”
“Semester?”. Waduh si mbak tanya semester berapa, dijawab jujur nggak ya?, saya bukan anak maba (mahasiswa baru), tapi saya maba (mahasiswa basi), hehehe jujur aja deh menyesuaikan hadits Rasulullah aja dan para sahabatnya “bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, tanpa batasan usia, loh ya, ya wes tak jawab jujur aja, bohong kan dosa.
 “ Saya semester tiga”.
“Bisa minta nomor hp?, biar kami mudah memberikan nformasi lewat sms”
“0857-0856-****”
“Makasih, untuk pendaftarannya 10rb”
“Sama-sama kak, o iya ini kak uangnya”
“Sering-sering buka web Triple C iya biar tidak kalah informasi”
“iya kak terimakasih, Assalamu’alaikum”
“Waalaikum salam”
Setiap hari ketika aku berangkat  kuliah, aku selalu berdo’a semoga aku diterima UKM Triple C, ku lihat bendera Triple C tergantung dipohon yang kokoh, seolah-olah memberi simbol kedamaian dan silaturahmi yang kuat.
01 September malam....malam yang dingin mencengkram bulu ditanganku, menampar-nampar jendela baja, hanya suara cengkeramah angin, bersama Triple C ku menanti sebuah harapan yang indah tentang sebuah ambisi.
Ku rebahkan badan drrrretttt ....drrreeettt ... bunyi handphone ku bergetar, ku buka sms dengan kelelahan hidup yang amat berarti sms dari Triple C seusai ku mendaftar kemarin, ini adalah bukti dan awal ku melangkah.
“Salam Creative !
Pengumuman bagi peserta Pra CBT untuk hadir seleksi UKM Triple C, pada hari Minggu tanggal 4-September-2016 jam 07:00 WIB di RKB-F”.
Hari-hari pun berlalu, 04-September-2016 senja subuh bersayup-sayup diufuk timur, indahnya matahari memecah bela dilangit Samudra, bulat, sedikit berawan, memecah belah di tengah rimbunan daun basah, burung-burung berbaris diatasnya, air embun yang sangat sejuk memeluk tubuhku membuatku menarik nafas dan terbangun dari alam bawah sadarku  Subhanallah indahnya kuasamu Ya Rabb, segera ku bersihkan tempat tidur , menuju kamar mandi ku basuh seluruh tubuhku dengan kesucian dan keindahan.
Adzan shubuh telah datang pukul 04:30 WIB sa’atnya kembali ku hadapkan diri kepadamu Ya Allah sebagai manusia yang masih penuh kemunafikan, shalat jama’ah dan ngaji bersama itulah aktivitas kami sebagai warga asrama, ba’da sholat dan ngaji bersama aku usahakan belajar agar tes wawancara dan tulis UKM Triple C ku lolos, sampai jam pun berputar hingga pukul 07:00 WIB.
Alhamdulilah sudah jam 07:00 WIB waktunya di RKB-F tes tulis dan wawancara. Pertama-tama tak lupa juga aku mengabari bapak lewat kakakku “Assalamu’alaikum, mbak Iva berangkat seleksi UKM Triple C dulu iya do’akan diterima amin”. Acara yang ke dua bersalaman dengan teman kamar Bunda, mbak Pithol, mbak Eka, mbak Tias, Nutrisari (Nuria sari), “sebelumnya Iva minta ma’af kalau ada salah, Iva mau berangkat UKM Triple C do’akan lolos iya amin”, “iya Iva semangat kanak, sukses ya!”, “iya makasih kanak, Assalamu’alaikum”, “Waalaikum salam, hati-hati Iva”. Perasaanku tergesa-gesa, takut teringgal, acara selanjutnya kuturuni tangga, diatas jejak langkah perutku keroncongan krucuk...krucuk haduh laper, jangan menendang nedang gitu dong.
Di tengah perjalanan, ditikungan RKB-F aku bertemu dengan anak-anak maba (mahasiswa baru), hehehhe... iya iya percaya yang sekarang jadi mala (mahasiswa lama), sok banget “adik” sapaku, “iya mbak” , samperin si adik dan bertanya “adik mau tes UKM Triple C ya?,”iya mbak kok tahu, kalau mbak juga mau ikut Triple C ya?”,”iya dek, mbak bareng iya mbak sendirian, ahahha modus banget Iva.
RKB-F oh RKB-F, RKB-F sudah mulai banyak teman-teman dan kakak senior yang sudah menempati halaman, suara kakak senior yang lantang memberikan aba-aba “adek-adek silahkan baris yang rapi hari ini acara kita adalah Pra CBT dan nanti ada pembagian kelas.
Sungguh-sungguh lapar perutku “pembukaanya lama nggak sih?, aku kalau berdiri terus capek, belum sarapan, takut pingsan, kalau sudah pingsan musti pusing, sudah pusing musti muntah, iya ma’af alay tapi faktanya sih gitu”, teman sebelahku tertawa ngakak.
Ya Allah keringat bercucuran diubun-ubun dan dipunggungku, matahari begitu menyembul, menyelisik kedalam selah-selah baju, “bagaimana ini aku lemas Ya Allah, gagal fokus, Iva..Iva kamu harus kuat dan kamu pasti bisa kanak, kamu juga harus kuat ini pembukaan, mana ambisimu bangunkanlah!!” sedikit-sedikit ku pejamkan mata dan menahan lemasnya tubuh, dan akhirnya masalah itu mampu ku atasi.
Pembagian kelas RKB-F 303 sebelum aku memasuki pintu “ Bismillah Ya Allah mugi lancar” ku letakkan kedua tanganku didadaku, ku bertemu dengan teman dan keluarga baru, ku ambil posisi duduk nomor dua dari depan, ricuh banget suara anak-anak sambil menungguh kakak senior yang menjaga seleksi, ku terdiam sejenak dan ku terus berdoa, dengan gerakan mulut yang begitu cepat kulantunkan do’a Al-fatihah.
Tiba-tiba kakak senior datang memberikan pengarahan dan konsumsi, “Alhamdulillah UKM Triple C peka dan nggak pelit bagi-bagi makanan tutornya asik-asik” tertawa semua.
“Ayo sebelum kita mulai tes tulis, kita ini kan saudara ya, harus kenal satu sama lain, jadi kita harus kenalan masih ingat dengan pepatah tak kenal maka tak sayang”.
“adik, adik yang pakai kerudung hitam, baju toska”
“hheeh siapa mbak?”, toleh ke kanan, kiri dan belakang.
“iya kamu”, kata sang kakak menunjukku
 mulai tegang, “kok saya kak?”
“adik, mbak mau tanya kamu kenal tidak dengan mas yang pakai baju merah duduk disebelah pojok sana, siapa coba namanya?”
“aduh aku nggak hafal kak”
“Iya harus tahu minimal tiga anak dalam satu kelas ini”
Kebetulan aku nggak kenal dengan salah satu nama di kelas akhirnya aku disuruh ambil diri di depan deh, untung nggak disuruh duet dengan mas yang sama-sama maju barengan aku.
“Sekarang kan sudah saling kenal mengenal, saatnya kita mulai tes tulis soalnya mudah banget, jangan terburu-buru ya, santai dan jangan tegang”. Tes tulis pun berlalu panitia meminta lembar jawaban dari setiap peserta, satu persatu peserta CBT hingga yang terakhir aku.
Waduh tinggal aku dan adik Luluk, tegang dreg...dreg...dreg hatiku ini kenapa Ya Allah nggak bisa dikontrol, ini cuman seleksi UKM, bukan ketemu malaikat Israil.
Aku masuki ruangan RKB-F lantai 4, panitia memberi pengarahan “ adik nanti menuju mbak yang cantik sana ya, yang nggak pakai jilbab, “oh iya, terimakasih kak”
Dengan langkah kaki dan pikiran yang nggak karu-karuan bersama baling-baling bambu Doraemon, ku duduk di depan mbak yang cantik itu, ku mengangguk dan tersenyum, komunikasi kami sangat nyaman dan menyenangkan, hingga datang satu lagi kakak berbadan besar yang juga mewancaraiku.
Ketika tes wawancara ku tak bisa membendung air mata, saat aku diberi pertanyaan
“andaikan ibumu sakit, kamu disuruh pulang ayahmu, kamu ada acara UKM kamu lebih pilih yang mana?mementingkan UKM atau keluarga?”. Menanggis dan terdiam seribu kata, ku lepas kaca mata yang ku gunakan, ku tutup wajahku dengan kerudung, suara mengerangku terdengar nafasku tersendat-tersendat
“kamu kenapa nanggis?, ada apa?” Aku bingkam wajahku dan menanggis semakin tak terbendung, sang kakak bertanya dengan lembutnya “ma’af kak mental saya lemah, apalagi ibu saya sudah wafat”,” wafatnya sudah lama apa barusan?”, “sudah dua tahun yang lalu kak, ketika aku mau ujian nasional, dan sakitnya komplikasi darah tinggi, stroke, diabetes, jantung, ginjal dan mungkin karena faktor usia”,” inalillahi waina ilaihi raji’un kamu yang sabar iya, ibunya abang juga sudah lama wafat, iya dido’akan jangan ditanggisi” kata kakak senior yang sedang mewawancaraiku. “Kalau bapak kamu, masih ada kan dek”,” iya Alhamdulillah masih kak”, “bapak kerja apa?”,”saya adalah orang biasa kak bukan golongan bangsa proletar,  bapakku hanya bekerja di masjid”.

            Waktu dan hari berlalu begitu cepat, akhirnya usahaku tidak sia-sia dan aku diterima UKM Triple C, senangnya. Iya masa itulah yang sangat berkesan, walaupun tes wawancara dibuat nanggis tapi kakak seniornya ramah dan selalu mendampingi, semoga UKM Triple C tambah jaya, dan mencetak generasi bangsa yang lebih kreatif inovatif dengan karya-karya yang membanggakan dunia, dan kekeluargaannya tambah erat, amin.

Jumat, 16 September 2016

pengertian komputer

Kata Komputer berasal dari kata bahasa Yunani "Computare" yang berarti memperhitungkan atau menggabungkan bersama-sama. Kata com berarti menggabungkan dalam pikiran atau secara mental, sedangkan putare berarti memikirkan perhitungan atau penggabungan. Dalam bahasa Inggris: "To Compute" yang artinya menghitung.

Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology yaitu kata computer sebagai kata untuk “orang yang menghitung” yang digunakan dalam bahasa inggris pada tahun 1646. Kemudian pada tahun 1897 kata computer sebagai kata untuk”alat hitung mekanis”. Dan secara umum definisi komputer pernah dipakai untuk mendefinisikan dengan menggunakan atau tidak menggunakan alat bantu yang melakukan perhitungan aritmatika. Pada perang dunia ke ll, kata komputer sendiri dipakai oleh para pekerja wanita Inggris dan Amerika Serikat untuk menghitung jalan altileri perang menggunakan mesin hitung. Ada sebuah desain mesin hitung pertama kali yang disebut dengan mesin analitikal yang didesain oleh Charles Babbage. Dan ada juga slide rule yang merupakan alat mesin sederhana yang bisa dikatakan sebagai komputer.
Definisi komputer secara luas adalah sistem pengolah informasi atau yang mengolah informasi. Ada juga pengertian yang lainnya tentang komputer yang dipakai selama bertahun-tahun, dan ada juga beberapa kata yang mengandung arti komputer. Sehingga dalam pengertiannya terdapat pula seperti jenis kalkulator mekanik mulai dariabakus dan seterusnya, slide rule dan semua komputer elektronik yang kontemporer. Jadi Komputer juga dapat diartikan sebagai “suatu perangkat elektronik atau sekumpulan perangkat elektronik yang bekerja secara otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi yang dapat melakukan tugas-tugas tertentu (misalnya menerima, menyimpan, mengolah dan menyajikan Data), dikendalikan serta dikontrol oleh instruksi atau program yang tersimpan di dalamnya (mesin)”.

Menurut pengertian di atas, Komputer terdiri dari sekumpulan perangkat serta instruksi atau program yang dalam kenyataannya satu sama lain tidak bisa dipisahkan, baik di antara perangkat (mesin) itu sendiri maupun antara mesin dengan instruksi atau program. Semuanya merupakan satuan yang saling bekerja sama dan saling tergantung satu sama lain. Karena itu komputer juga merupakan suatu sistem.

Definisi komputer di atas sudah mewakili beberapa alat khusus yang hanya dapat memperhitungkan satu atau memiliki beberapa fungsi. Dengan pemrograman yang benar, sehingga semua komputer dapat mengolah sifat apapun(biasanya dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dan kecepatan yang berbeda merupakan hal yang membedakan antara komputer modern(sekarang) dengan komputer yang lebih awal. Dan dijamin mesin yang akan kita ciptakan dapat meniru alat perkomputeran pada masa depan, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dalam sebuah pengertian dan definisi komputer secara umum adalah alat yang istimewa yang lebih awal atau tes yang
berguna mengenali komputer. Pengertian secara umum merupakan salah satu dari persyaratan bahwa komponen suatu mesin harus sama dengan mesin Turing universal. Mesin yang sama dengan Turing universal ini merupakan mesin yang diproduksi pada tahun 1940 yang berada di tengah kesibukan perkembangan di seluruh dunia. Dan mesin ini dikenal sebagai mesin Turing terlengkap. Untuk lebih jelasnya, lihatlah artikel sejarah komputer.

Ada beberapa komputer yang masih menggunakan arsitektur Von Neumann pada tahun 1940 yang diusulkan oleh John von Neumann. Ada beberapa definisi komputer dengan 4 bagian utama yang diarsitekturi oleh Von Neumann, yaitu alat masukan dan hasil(secara kolektif dinamakan I/O), memori, unit kontrol dan Unit Aritmatika dan Logis(ALU). Dan pada tahun 1940 teknologi pada komputer digital sudah berganti hingga menjadi yang lebih canggih lagi.

Berikut Definisi Komputer Menurut pandangan dan pendapat Para Ahli:

Menurut: Donald H. Sanderes, 1985
    Sanderes berpendapat, komputer adalah sistem elektronik yang memiliki kemampuan memanipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program (OS/Operating System) yang tersimpan di didalam penyimpannya (stored program).

Menurut: Robert H. Blissmer, 1985
    Blissmer berpendapat, komputer adalah suatu alat elektronik yang memiliki kemampuan melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memroses input, menyimpan perintah-perintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

Menurut: Larry Long dan Nancy Long
    Menurut Larry dan Nancy, komputer adalah alat hitung elektronik yang bisa menginterpresentasikan serta melaksanakan perintah program berupa input, output, perhitungan, dan operasi-operasi logik lainya.

Menurut: Elias M. Awad
    Awad mengungkapkan, komputer ialah sebuah alat hitung yang dapat memproses data agar dapat disajikan dalam bentuk data digital dan data analog.

Menurut: William M. Fuori
    Fauri berpendapat, komputer adalah suatu alat pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.

Menurut: Williams, Sawyer
    Sedangkan menurut Williams dan Sawyer, komputer adalah mesin multiguna yang dapat diprogram, yang menerima data (fakta-fakta dan gambar-gambar kasar) dan memproses atau memanipulasinya ke dalam informasi yang dapat kita gunakan

Demikian pengertian dan definisi komputer baik secara etimologis maupun pengertian komputer menurut para ahli yang memiliki pemahaman yang tidak berbeda jauh. Masing-masing pendapat di ungkapkan dalam buku mereka dan di terbitkan pada tahun yang berbeda karena itu definisi dan pengertiannya pun sesuai dengan perkembangan jaman dimana para ahli tersebut berada. Semoga bermanfaat. terimakasih.